Apa Saja Jenis Reklame? Memahami Fungsi dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Setiap hari kita dikelilingi oleh beragam bentuk pesan—baik visual, audio, maupun gabungan keduanya—yang dirancang untuk menarik perhatian dan memengaruhi perilaku. Itulah yang disebut reklame. Dari billboard besar di jalan raya hingga iklan digital di ponsel, reklame menjadi bagian integral dari kehidupan modern.
Namun, reklame tidak hanya soal menjual produk. Ia juga berperan dalam menyampaikan pesan sosial, edukatif, hingga moral. Untuk memahami dunia reklame lebih dalam, mari kita bahas jenis-jenis reklame berdasarkan tujuan, sifat, media, dan penempatannya disertai contoh nyata di sekitar kita.
Definisi Reklame: Reklame adalah sarana komunikasi visual atau audio yang digunakan untuk menyampaikan informasi, ajakan, atau promosi kepada publik dengan tujuan menarik perhatian dan memengaruhi tindakan mereka.
1. Jenis Reklame Berdasarkan Tujuan
Tujuan menjadi faktor utama pembeda antara satu reklame dengan lainnya. Berdasarkan tujuannya, reklame dibedakan menjadi dua: komersial dan non-komersial.
1.1 Reklame Komersial
Jenis reklame ini dibuat untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mengenalkan produk, meningkatkan citra merek, atau mendorong penjualan. Bahasa yang digunakan bersifat menggugah dan disusun dengan strategi pemasaran visual.
- Iklan Televisi: Misalnya promosi minuman ringan dengan jingle khas dan visual cerah.
- Billboard Fashion: Papan besar di jalan utama menampilkan busana koleksi terbaru.
- Spanduk Promo Diskon: Ajakan berbelanja dengan potongan harga besar saat musim liburan.
- Iklan Digital: Banner di media sosial atau marketplace yang disesuaikan dengan minat pengguna.
1.2 Reklame Non-Komersial (Sosial)
Reklame ini tidak bertujuan mencari keuntungan finansial, tetapi berfokus pada penyampaian pesan sosial dan moral untuk membangun kesadaran masyarakat.
- Iklan Layanan Masyarakat: Kampanye anti-narkoba atau imbauan menjaga kebersihan lingkungan.
- Poster Donor Darah: Ajakan berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemanusiaan.
- Spanduk Pemerintah: Himbauan mematuhi aturan lalu lintas atau protokol kesehatan.
- Slogan Lingkungan: Seperti “Hemat Energi” atau “Sayangi Alam Kita”.
2. Jenis Reklame Berdasarkan Sifat
Ditinjau dari sifat pesannya, reklame dapat bersifat peringatan, penerangan, atau ajakan.
2.1 Reklame Peringatan
Fungsinya memberikan tanda bahaya, larangan, atau peringatan agar masyarakat berhati-hati dan patuh pada aturan. Biasanya menggunakan warna mencolok seperti merah atau kuning.
- Rambu “Dilarang Merokok”: Di area publik.
- Spanduk “Hati-hati Jalan Licin”: Di proyek pembangunan.
- Peringatan “Awas Anjing Galak”: Di halaman rumah.
2.2 Reklame Penerangan (Informatif)
Digunakan untuk menyampaikan informasi faktual tanpa unsur ajakan. Sering ditemukan di lembaga publik, tempat layanan umum, dan perusahaan.
- Papan Jadwal Kereta: Menunjukkan waktu kedatangan dan keberangkatan.
- Leaflet Prosedur Layanan: Panduan pendaftaran atau penggunaan layanan publik.
- Informasi Operasional Toko: Jam buka, nomor kontak, dan ketentuan layanan.
2.3 Reklame Ajakan (Persuasif)
Jenis reklame yang paling banyak dijumpai karena bertujuan membujuk masyarakat untuk bertindak sesuai pesan yang disampaikan.
- Spanduk “Mari Bersihkan Lingkungan”: Ajakan kerja bakti warga.
- Poster “Ayo Gunakan Masker”: Ajakan menjaga kesehatan bersama.
- Iklan “Beli Sekarang, Stok Terbatas!”: Bentuk ajakan komersial yang memicu rasa urgensi.
3. Jenis Reklame Berdasarkan Media
Media penyampaian pesan reklame memengaruhi gaya dan dampak komunikasinya. Berdasarkan medianya, reklame dibedakan menjadi tiga.
3.1 Reklame Visual
Mengandalkan indra penglihatan. Umumnya berupa gambar dan tulisan yang menarik perhatian. Kini, banyak reklame visual bertransformasi menjadi digital.
- Poster: Promosi acara musik atau film.
- Baliho & Billboard: Papan besar di jalan raya.
- Leaflet & Brosur: Informasi produk atau layanan.
- Kemasan Produk: Desain menarik untuk memperkuat citra merek.
3.2 Reklame Audio
Reklame berbasis suara tanpa gambar, efektif untuk media seperti radio atau pengeras suara umum. Nada dan intonasi menjadi elemen penting.
- Iklan Radio: Promosi dengan jingle khas.
- Pengumuman Diskon di Mall: Diumumkan secara berkala melalui pengeras suara.
- Podcast Sponsor: Promosi produk dalam acara audio.
3.3 Reklame Audio Visual
Kombinasi sempurna antara suara dan gambar bergerak. Sangat populer di era digital karena mampu membangun suasana emosional.
- Iklan Televisi: Menggabungkan narasi, musik, dan visual dramatis.
- Videotron: Layar LED besar di ruang publik.
- Iklan Media Sosial: Video pendek di platform seperti YouTube dan TikTok.
- Iklan Bioskop: Diputar sebelum film utama untuk menjangkau penonton secara langsung.
4. Jenis Reklame Berdasarkan Penempatan
Berdasarkan lokasinya, reklame dibedakan menjadi reklame dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor).
4.1 Reklame Indoor (Dalam Ruangan)
Biasanya dipasang di tempat tertutup dan bersifat dekoratif. Ukurannya lebih kecil, namun desainnya lebih rapi dan sesuai interior ruangan.
- Poster Promo Toko: Dipasang di dekat kasir.
- Leaflet Resepsionis: Informasi layanan di hotel atau klinik.
- Display Produk: Penataan menarik di rak supermarket.
- Standee di Lobi: Banner berdiri untuk promosi acara atau produk baru.
4.2 Reklame Outdoor (Luar Ruangan)
Dirancang untuk tahan cuaca dan dilihat dari jarak jauh. Biasanya berukuran besar dan menggunakan bahan kuat.
- Billboard Jalan Raya: Papan besar dengan visual mencolok.
- Spanduk & Baliho: Untuk promosi kegiatan atau kampanye.
- Neon Box: Tanda bercahaya di depan toko atau kafe.
- Umbul-umbul & Banner Jalanan: Dideretkan untuk memperkuat suasana acara.
Kesimpulan: Reklame, Jendela Komunikasi Masa Kini
Reklame tidak hanya menjadi alat pemasaran, tetapi juga media komunikasi sosial yang menggambarkan dinamika masyarakat. Dalam era digital, reklame berkembang dari bentuk statis menjadi interaktif dan cerdas, memanfaatkan teknologi untuk menjangkau audiens secara lebih efektif.
Dengan memahami jenis-jenis reklame, kita bisa lebih bijak sebagai konsumen dan lebih kreatif sebagai pelaku usaha dalam merancang pesan yang informatif, menarik, dan etis.






